Kamis, 10 Februari 2011

Gigi dan Mulut Serta Penyakit, Bagian - Bagianya, Cara Mengobatinya, etc.


Gigi dan Mulut :
Mulut :
 Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Bagian-bagian yang terdapat dalam mulut:
    * Gigi (dens)
    * Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk:
1.       sebagai indera pengecap/perasa
2.       mengaduk makanan di dalam rongga mulut
3.       membantu proses penelanan
4.       membantu membersihkan mulut
5.       membantu bersuara/berbicara
    * Ludah (saliva) dihasilkan oleh kelenjar ludah
Penyakit / Gejala Di Mulut :

1.       Sariawan :

“…..Sariawan neng“. Kata-kata ini sudah sering kita dengar dari iklan sebuah permen di TV. Namun mengenai apa dan penyebab serta penanggulangan dari sariawan masih jarang kita dengar. Oleh karena itu coba deh baca artikel dibawah ini…!

What Is Sariawan / Apa Itu Sariawan

Sariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Namun biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari pada rongga mulut kita disebut (dalam istilah kedokteran gigi) Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR).

Gejalanya berupa rasa sakit atau rasa terbakar satu sampai dua hari yang kemudian bisa timbul luka (ulser) di rongga mulut. Rasa sakit dan rasa panas pada sariawan ini  membuat kita susah makan dan minum. Sehingga kadang pasien dengan SAR datang ke dokter gigi dalam keadaan lemas.

Ini sering menyerang siapa saja. Tidak mengenal umur maupun jenis kelamin. Biasanya daerah yang paling sering timbul SAR ini adalah di mukosa pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah serta di langit-langit.

Penyebab Sariawan Datang

Sampai saat ini penyebab utama dari SAR belum diketahui. Namun para ahli telah menduga banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya sariawan ini, diantaranya adalah :

Defisiensi (kekurangan) vitamin B12 dan  zat besi.

Infeksi virus dan bakteri juga diduga sebagai pencetus timbulnya SAR ini. Ada  pula yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik abnormal pada rongga mulut.

Nah yang cukup sering terjadi pada kita, terutama warga kota yang sibuk, adalah stress. Faktor psilkologis ini (stress) telah diselidiki berhubungan dengan timbulnya SAR.

Cara Mengatasi Sariawan :

Dengan mengetahui penyebabnya, diharapkan kita dapat menghindari timbulnya sariawan ini, diantaranya dengan menjaga kebersihan rongga mulut serta mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi. Juga selain itu, jangan lupa untuk menghindari stress. Namun bila ternyata sariwan selalu hilang timbul, Anda dapat mencoba dengan kumur-kumur air garam hangat dan pergi ke dokter gigi untuk memi

2.       INFEKSI JAMUR
TIDAK DISEBUT SARIAWAN (tolong jangan menyebut sariawan buat infeksi jamur,
bisa membingungkan), karena memang bukan sariawan, tetapi infeksi jamur.
Yang paling sering adalah infeksi jamur candida, maka disebut candidiasis.
Infeksi jamur ini yang paling
sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Warnanya gumpalan-gumpalan putih
creamy macam susu. Tempatnya terutama di lidah, tetapi juga bisa menyebar
kemana-mana hingga selaput lendir atau mukosa mulut lainnya yaitu pipi
bagian dalam, bibir bagian dalam, bawah lidah, gusi, pinggiran mulut, bahkan
ke luar rongga mulut sekitar mulut. Selain dapat menyebar ke luar mulut,
dapat juga menyebar ke dalam yaitu ke tenggorokan, kerongkongan, dan masuk
ke dalam usus.Jamur yang menggerombol dan menempel ini kadang lepas akan
menyebabkan luka-luka yang sangat sakit. Jika penyebarannya mencapai
tenggorokan anak akan selalu menangis karena sulit menelan dan sulit makan.

Cara Mengatasi :

PERLU DIOBATI dengan anti jamur dengan resep dokter. Jaga kebersihan supaya
tidak menular kemana-mana. Bagi Ibu yang sedang menyusui maka si Ibu juga
perlu mendapatkan pengobatan candida di puting susu. Pengobatan harus
tuntas, karena itu jika  obat telah habis tetapi belum sembuh juga, perlu
kembali ke dokter yang merawatnya.

Untuk infeksi jamur, antibiotika adalah kontra indikasi.
http://www.nutrition4health.org/nohanews/NNS95OralYeastInfections.htm
http://www.mayoclinic.com/health/oral-thrush/DS00408/DSECTION=2

3.       INFEKSI VIRUS

Juga TIDAK DISEBUT SARIAWAN. Tetapi infeksi virus. Biasanya virus yang
mengenainya adalah virus herpes, umumnya disebabkan karena virus herpes
simplex atau herpes zozter. Gambaran virus herpes simplex mempunyai
luka-luka soliter (satu-satu sendiri-sendiri) dan herpes zoster bisa
menggerombol. Bentuk luka/lesi2 bulat-bulat kecil sekitar 2 – 3 mm – bisa
menyerang seluruh bagian mulut. Biasanya dimulai dengan gelembung yang
segera pecah meninggalkan luka-luka yang sakit, daerah mukosa menjadi merah,
mudah berdarah, dan kadang diikuti pembengkakan. Gejalanya: high fever, rasa
sakit, tidak enak badan, tidak nafsu makan, lemah, ada pembengkakan kelenjar
di bawah rahang, MENULAR.

Cara Mengatasi :

Harus segera mendapatkan penanganan segera, makanan tinggi kalori tinggi
protein, untuk mengurangi sakit diberi obat oles yang
mengandung lidocain (anastesi lokal) atau analgesik telan. Jika tanpa
medikasi akan sembuh sendiri antara 10-14 hari. Pemberian antivirus hanya
untuk memperpendek waktu sakit. Untuk anak kecil harus dijaga agar tidak
terjadi penyebaran ke mata yang membahayakan penglihatan (buta).
http://dentistry.ouhsc.edu/intranet-WEB/ContEd/OPCE/PHG.html
http://www.dentistry.bham.ac.uk/ecourse/cal/stlesions/stltn24.htm

Diagnosa pembanding: HFMD (Hand – Foot-Mouth-Disease) gambaran di dalam
mulut mirip-mirip.

INFEKSI BACTERIA

Infeksi baketria (biasanya mix bacetria anaerob) SERING terjadi di
daerah-daerah miskin yang kurang perhatian kebersihan terutama
kebersihan mulut, ditambah dengan daya tahan tubuh kurang akibat gizi kurang
baik. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada
kelompok2 ekonomi baik, sebab infeksi ini SANGAT MENULAR. Ginggivo
stomatitis necrotica, atau Necrotica Ginggivostomatitis,
atau Necrotica Ulcerative Ginggivostomatitis (NUG), bentuk yang akut disebut
Acute Necrotica Ulcerative Ginggivostomatitis (ANUG).

Juga TIDAK DISEBUT SARIAWAN.

Dulu di sekitar Jakarta banyak ditemukan, lama-lama menghilang, tetapi kini
dilaporkan sudah ada lagi pasien yang datang ke rumah sakit di Jakarta. Di
daerah-darah banyak ditemukan yang sudah melanjut kronis menjadi NOMA
(kanker mulut).

Gejala awal, terjadi sangat cepat dengan rasa sakit pada gigi geligi hampir
semua bagian di rahang atas dan bawah, gusi2 sekitar
gigi2 merah meradang, untuk selanjutnya daerah gusi bagian yang runcing
diantara dua gigi (papil) akan menumpul, menunjukkan adanya pembusukan
(gangrena) dengan bau busuk yang sangat khas dan keras. Kondisi anak demam,
lemah, rasa sakit, yang menyebabkan tidak mau makan. Jika dibiarkan
pembusukan akan meluas mengenai gusi dan mukosa pipi bagian dalam.
Pembusukan di daerah ini akan menyebabkan rusaknya jaringan yang akhirnya
menyebabkan pembukaan dengan proses seperti kanker. Dalam keadaan ini
kemungkinan meninggal dunia sangat besar, karena kondisi tubuh yang terus
merosot dan dehidrasi. Kalau mencari laporan dan tidak ada laporan adanya
ANUG di Indonesië bukan berarti di Indonesië penyakit ini tidak ada, tapi
Studi/penelitiannya dan laporannya ke dunia internasional yang tidak ada.

Cara Mengatasi :

Pengobatan untuk ANUG : segera kumurkan atau basuh mulut dengan hidrogen
peroksida, tingkatkan kebersihan mulut, vitamin, makanan tinggi kalori
tinggi protein, banyak minum.

Keadaan kronis, perlu antibiotika (karena infeksi nya mix perlu dilakukan
tes lab). Kadang juga disertai dengan infeksi virus. .

Noma perlu tindakan operasi dan perbaikan kondisi tubuh secara menyeluruh.

6.       ORAL ULCER (luka/lesi mulut )lain
Karena penyakit rongga mulut banyak, jika masih penasaran dapat membaca
disini serta membandingkannya.
http://www.mssm.edu/msjournal/65/11_schneider.pdf
Gigi :
Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.
Gigi merupakan bagian paling membedakan di jenis mamalia yang berbeda, dan salah satu yang bisa menjadi fosil dengan baik. Paleontologis menggunakannya untuk mengidentifikasi jenis fosil dan seringkali hubungan di antaranya. Bentuk gigi berhubungan dengan jenis makanan hewan tersebut. Misalnya herbivora memiliki banyak gigi geraham untuk mengunyah karena rumput sulit untuk dicerna. Karnivora membutuhkan taring untuk membunuh dan merobek, dan karena daging mudah untuk dicerna, maka mereka dapat menelan makanan tersebut tanpa membutuhkan geraham untuk mengunyah makanan tersebut terlebih dahulu.
Bagian-bagian gigi :
Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di atas gusi. Terdiri atas:

    * Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras.
    * Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah.
    * Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks.
    * Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi.
    * Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi.
* Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas:

          o Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.
          o Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.

Penyakit Gigi :

Penyakit gigi sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Agar kesehatan gigi dan gusi bisa terawat dengan baik, perlu dilakukan perawatan yang baik.
Hal ini dikarenakan:
1.       Kita memerlukan gigi yang sehat dan kuat untuk mengunyah dan mencerna makan dengan baik
2.       Gigi berlubang (caries) yang sakit dan gusi yang sakit dapat dicegah dengan perawatan gigi yang baik
3.       Pembusukan atau keroposnya gigi yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan dapat menimbulkan infeksi parah yang mengenai bagian-bagian tubuh lainnya.
A. Untuk menjaga agar gigi dan gusi tetap sehat:
1.       Hindari makanan yang manis. Makanan yang manis seperti tebu, gula-gula, kue kering yang manis, teh atau kopi yang bergula dapat merusak gigi dengan cepat. Jangan membiasakan anak-anak dengan makanan dan minuman yang manis secara berlebihan, jika Anda menghendaki mereka memiliki gigi yang baik.
2.       Menyikat gigi dengan baik setiap hari. Segeralah menyikat gigi setelah makan sesuatu yang manis. Mulailah menyikat gigi anak-anak Anda ketika gigi tersebut mucul. Ajari mereka untuk menyikat gigi secara mandiri, dan perhatikan apakah mereka menyikatnya dengan benar.
3.       Membubuhkan Fluoride di dalam air minum atau langsung pada gigi akan membantu mencegah lubang pada gigi.
4.       Jangan memberikan susu botol kepada bayi yang sudah besar. Mengisap susu dari botol akan membuat gigi bayi mengalami pembusukan.
5.       Hindari merokok
6.       Mengonsumsi minuman beralkohol tidak dianjurkan karena dapat merusak gigi dan gusi.
B. Gigi Berlubang (Caries)
Untuk menjaga agar gigi yang berlubang tidak menimbulkan rasa sakit atau membentuk kantung nanah (abses), hindarilah makanan yang manis dan sikatlah gigi tersebut baik-baik setiap sesudah makan.
Kalau dapat, pergilah ke petugas kesehatan gigi segera. Ia dapat membersihkan dan menambal gigi tersebut sehingga gigi dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Perhatian:
Jika gigi Anda berlubang, jangan menunggu hingga rasa sakit menekan. Mintalah petugas kesehatan untuk segera menambalnya.

C. Plak Gigi
  
Sesaat setelah selesai menggosok gigi, akan tampak suatu lapisan tipis. Lapisan ini dinamakan plak dan berisi berbagai macam bakteri. Makanan manis yang kita konsumsi akan membuat semacam plak di sela-sela gigi, berubah menjadi asam, sehingga merusak gigi.

D. Sakit Gusi
  
Plak yang telah mengorosi gigi lambat laun akan berubah menjadi tartar. Plak dan tartar akan membuat gusi Anda teriritasi, merah, dan sering ngilu. Ini dinamakan gejala gingivitis. Tanda paling nyata Anda terkena gingivitis adalah gusi Anda berdarah saat menggosok gigi. Agar kejadian ini tidak terulang, usahakan menggosok gigi secara teratur.

Gingivitis tidak dapat disembuhkan karena tulang gigi secara berangsur-angsur hilang. Ini disebut periodontal disease. Tak ada jalan lain untuk mencegah penyakit ini hanya dengan merawat kesehatan gigi dengan baik.

E. Cara Menggosok Gigi yang Benar
1.       Gosoklah gigi Anda minimal dua kali sehari, atau sesudah makan dan sebelum tidur.
2.       Gunakan pasta gigi berfluoride untuk mencegah pengeroposan tulang gigi dan menjaga kesehatan gusi
3.       Mulailah dari sisi gigi satu, diikuti sisi yang lain. Sikat seluruh permukaan gigi, baik yang di luar, belakang, maupun bagian yang tersembunyi
4.       Harap hati-hati ketika menyikat plak pada bagian gigi yang tersembunyi dan sulit dijangkau. Ini dikarenakan gusi bisa berdarah karena gesekan sikat.
5.       Jika memungkinkan, setelah menggosok gigi gunakan mouthwas untuk mengurangi bahkan menghilangkan plak dari gigi
6.       Gantilah sikat gigi Anda setiap tiga bulan sekali
F. Bagaimana dengan sikat gigi elektrik?

Beberapa orang memilih sikat gigi elektrik dikarenakan anggapan bahwa sikat tersebut akan membersihkan gigi secara optimal. Pada kenyataannya, sikat gigi apapun tidak memberi pengaruh yang besar jika teknik menggosok gigi tidak baik.
Walaupun Anda memakai sikat gigi konvensional, jika Anda rajin dan telaten membersihkan gigi dijamin gigi Anda sehat. Jadi tidak ada jaminan sikat gigi elektrik akan memberikan hasil yang memuaskan.

0 komentar:

Posting Komentar